Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(We will soon show them Our signs in the Universe and in their own souls, until it will become quite clear to them that it is the truth. Is it not sufficient as regards your Lord that He is a witness over all things?)[QS.41:53]
Dahulukala orang-orang beranggapan bumi adalah sesuatu yang rigid atau kaku sementara benua-benua berada pada kedudukannya yang tetap tidak berpindah-pindah. Belakangan setelah orang-orang dapat melakukan pemetaan pantai ternyata terdapat kesesuaian morfologi dari pantai-pantai yang dipisahkan oleh Samudera. Hal ini menjadi titik tolak dari konsep-konsep yang menerangkan bahwa benua-benua tidak tetap akan tetapi selalu bergerak. Kecepatan pergerakan benua bervariasi antara 1 – 10 cm/tahun, tergantung lokasinya. Kalkulasi kecepatan pergerakan lempeng http://sps.unavco.org/crustal_motion/dxdt/model/
Berdasarkan kecepatan pergerakan ini maka diperkirakan pada sekitar 200 – 250 juta tahun lalu semua benua menyatu dan disebut pangea.
Tahun 1857 dua orang ahli kebumian Owen dan Snider mengemukakan bahwa terpisahnya benua disebabkan oleh adanya bencana luar biasa (katastrofik) dalam sejarah bumi. Tahun 1912 Alfred Wegener memperkenalkan konsep apungan benua atau continental drift yang mengemukakan bahwa benua-benua bergerak secara lambat melalui dasar samudera. Akan tetapi teori ini tidak bisa menerangkan adanya dua sabuk gunung api di bumi.
Konsep paling mutakhir yang dianut oleh para ilmuwan sekarang yaitu Teori Tektonik Lempeng. Teori ini lahir pada pertengahan tahun enampuluhan. Teori ini terutama didukung oleh adanya Pemekaran Tengah Samudera (Sea Floor Spreading) dan bermula di Pematang Tengah Samudera (Mid Oceanic Ridge : MOR) yang diajukan oleh Hess (1962). Teori Tektonik Lempeng adalah penyempurnaan dari teori yang diajukan oleh Alfred Wegener tahun 1912. Teori tektonik lempeng ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra
Video: Animasi pergerakan benua sejak 260 juta tahun lalu himgga kini.
Kerakbumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerakbumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerakbumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang.
Lempeng dan pergerakannya
Menurut teori ini kerakbumi (lithosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang mengapung di atas air laut.
Ada dua jenis kerak bumi yakni kerak samudera yang tersusun oleh batuan bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai di samudera sangat dalam, dan kerak benua tersusun oleh batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera.
Kedalaman akar (root) lempeng benua dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang diturunkan dari hukum Pascal & hukum Archimedes sbb:
Kedalaman Lempeng Benua = (ρ1 X h)/( ρ2 - ρ1)
ρ1 = Densitas Lempeng Benua =2.8 gram/cc ρ2 = Densitas Lempeng Samudra = 3.3 gram/cc h= Ketinggian puncak benua dari permukaan laut (meter atau km).
Contoh; misal ketinggian suatu benua adalah 2 km di atas permukaan laut, maka benua itu ”tertanam” atau ”terpasak” ke dalam lempeng samudra sedalam: (2.8 gram/cc X 2 km)/(3.3 – 2.8) gram/cc = 11.2 km
Jenis Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati (convergen), saling menjauh (divergen) dan saling berpapasan/bergeseran (transform).
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunungapi Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Video : Animasi pergerakan lempeng samudra serta pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia dan terbentuknya pegunungan (berapi) di sepanjang pulau Jawa.
Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerakbumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua Afrika. Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya sesar (patahan) Semangko di Sumatera atau sesar Besar San Andreas di Amerika.
Pergerakan Benua Menurut Perspektif Quran.
[QS Ar-Rald (13):4] Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Ayat ini dengan sangat jelas menginformasikan apa yang sekarang dikenal dengan "plate tectonic", adanya lempengan-lempemgan samudra dan lempengan-lempemgan benua yang berdampingan. Kebun-kebun dan pohon-pohon mempunyai arti adanya daerah-daerah atau tempat-tempat yang subur, dan ini terbukti di perbatasan pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua terbentuk barisan pegunungan berapi yang karenanya tempat-tempat itu menjadi subur.
[QS An-Naml (27):88] Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[QS Ath-Thuur (52):10] dan gunung benar-benar berjalan.
Sains membuktikan bahwa baik benua maupun gunung-gunung (berapi) memang bergerak, sejak semua benua masih menyatu (pangea) pada sekitar 250 juta tahun lalu hingga kini.
[QS An-Nahl (16):15] Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.
[QS An-Nabaa’ (78):7]dan gunung-gunung sebagai pasak ?,
[QS An-Naazi’at (79):32]Dangunung-gunungdipancangkan-Nya dengan teguh,
[QS Al-Anbiya 21:31] Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
Video : Plate tectonic dan pergerakan gunung-gunung dalam perspektif Al-Quran.
1. Cox and Hart (1986) give a complete and introductory description of plate tectonics and methods of global tectonic investigations. A thorough and detailed presentation of seismology are presented in Lay and
2. Wallace (1995) and Bolt (1982), the later being more geared towards the introductory student 3. Elsom (1992), Marvin (1973), Erickson (1992), Wyllie (1976), Sullivan (1974) and Calder (1972) present a broadly based look at global plate tectonics. 4. Bruce Bolt, Inside the Earth, Evidence from Earthquakes, W.H. Freeman and Co., 1982. 5. Nigel Calder, The Restless Earth, Penguin Books, 1972. 6. Wallace Campbell, Introduction to magnetic fields, Cambridge University Press, 1997. 7. Derek Elsom, Earth, The Making, Shaping and Workings of a Planet, MacMillan Publishing Company, 1992.
[23:14] Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu : 1.Bermakna lintah. 2.Bermakna sesuatu yang tergantung. 3.Bermakna segumpal darah.
Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran0 modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini .
Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.
Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah (1). Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah(2). Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 1, klik untuk memperbesar gambar).
Gambar 1 : Ilustrasi kesamaan penampakan antara lintah (inggris: leech) dan embrio manusia (human embryo) pada tahap alaqah Sumber: Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 37 & Integrated Principles of Zoology, Hickman and others. Embryo drawing from The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 73.
Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah, seperti gambar-2 dan gambar-3 (klik untuk memperbesar gambar).
Gambar-2: Embrio “menggantung” pada uterus (rahim) ibu selama tahap alaqah.Sumber: The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 66.
Gambar-3: Photo mikroskop memperlihatkan embrio mengantung (tanda B) selama tahap alaqah (usia embrio sekitar 15 hari) dalah rahim ibu. Ukuran sebenarnya adalah sebesar 0,6 mm. Sumber: The Developing Human, Moore, 3rd ed., p. 66, from Histology, Leeson and Leeson.
Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan “ kami menemukan penampakan luar embrio (gambar-4) selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio (3). Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga (4). Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.
Gambar-4: Diagram system peredaran darah (cardiovascular) embrio selama tahap alaqah. Pemanpakan luar seperti segumpal darah. Sumber: The Developing Human, Moore, 5th ed., p. 65.
Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.
Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah” (QS Al-Mu’Minun 23:14).
Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio (gambar-5 dan gambar-6) mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang (5).
Gambar-5: Photo embrio pada tahap mudghah (usia embrio 28 hari) Photograph of an embryo at the mudghah stage (28 days old). Ukuran sebenarnya adalah 4 mm. Sumber : The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 82, from Professor Hideo Nishimura, Kyoto University, Kyoto, Japan.
Gambar-6: Perbandingan ukuran antara permen karet (gum) dan embrio pada tahap mudghah. Sumber : The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 79.
Bagaimana mungkin nabi Muhammad mempunyai kemungkinan mengetahui senua ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah nabi Muhammad. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio (6).
Referensi : ------------------------------------------------------------------------------------- (1) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8. (2) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 36. (3) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, pp. 37-38. (4) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 65. (5) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8. (6) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 9. Komentar-komentar para saintis tentang fakta sains kedokteran dalam Al-Quran.
Berikut ini adalah beberapa komentar saintis mengenai mukjizat fakta sains dalam Al-Quran, juga dilengkapi dengan komentar dalam video. Dalam video ini, anda dapat melihat dan mendengar komentar mereka.
1. Professor Keith Moore.
Keith L. Moore adalah pensiunan gurubesar (professor emeritus) bidang anatomi ketua jurusan (dekan) ilmu kesehatan (Fakultas Kesehatan) universitas Toronto, Ontario-Kanada. Ia juga pernah bekerja Universitas King Abdul Aziz, Jeddah – Saudi Arabia. Ia banyak mengarang buku rujukan (text book) bidang anatomi dan embrio manusia (human embryology).
Professor Keith L.Moore mengatakan :
“Adalah suatu kehormatan bagi saya untuk membantu menjelaskan pernyataan Al-Quran tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa apa yang dikatakan Muhammad benar-benar datang dari Tuhan atau Allah. Semua kenyataan ilmiah Quran membuat saya percaya Muhammad adalah utusan Tuhan atau Allah”.
2). Dr. T. V. N. Persaud, beliau adalah professor ilmu urai tubuh (anatomy), professor ilmu kesehatan dan penyakit anak (Pediatrics and Child Health), dan professor dibidang kebidanan,ginekoli dan reproduksi di Universitas Winitoba, Winipeg-Canada. Di universitas itu beliau pernah menjabat kepala jurusan anatomi selama 16 tahun. Prof.Persaud telah menulis atau mengedit 22 buku rujukan (textbook) dan mempublikasikan 181 buah tulisan ilmiah. Pada tahun 1991, ia menerima penghargaan kehormatan “J.C.B. Grant Award” dari perhimpunan ahli anatomi Canada karena presentasinya temuan hasil riset kedokterannya dengan fakta Al-quran. Dalam presentasinya tersebut, Profesor Persaud mengatakan:
“Telah dijelaskan kepada saya bahwa Muhammad hanyalah seorang manusia biasa. Ia tidak tahu membaca dan tidak tahu (bagaimana caranya) menulis. Kenyataannya ia buta huruf. Dan kita saat ini sedang membicarakan (apa yang sudah dikatakan Muhammad) pada sekitar 12 (tepatnya 14) ratus tahun lalu. Anda sedang berhadapan dengan seorang buta huruf yang membacakan dan berkata-kata, dan mengagumkan sekali, perkataan itu secara ilmu pengetahuan, sekarang terbukti benar dan akurat. Secara pribadi, saya tidak melihat ini suatu kebetulan. Ada banyak sekali kenyataan akurasi, dan saya seperti juga Dr.Moore. tanpa menemui kesulitan menyimpulkan bahwa perkataan Muhammad itu adalah wahyu”.
Profesor Persaud telah mengutip beberapa ayat Quran dan hadis dalam beberapa bukunya. Dalam presentasi-presentasinya, Prof.Persaud menyertakan ayat-ayat quran dan hadis nabi Muhammad pada banyak konferensi keilmuan.
3). Dr. Joe Leigh Simpson, beliau adalah kepala jurusan kebidanan dan kandungan,professor kebidanan dan kandungan, dan profesor genetika dan molekul Perguruan tinggi kesehatan Houston,Texas-USA. Dia juga mmegang jabatan kebidanan dan kandungan serta kepala jurusan kebidanan dan kandungan Universitas Tennesse,Memphis-USA. Ia pernah menjabat ketua himpunan ahli fertilitas Amerika. Ia banyak menerima penghargaan, diantaranya penghargaan ” Professors of Obstetrics and Gynecology Public Recognition Award” tahun 1992. Profesor Simpson telah melakukan penelitan ilmiah berdasarkan 2 hadis nabi Muhammad yang diriwayatkan Bukhari-Muslim di bawah ini.
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya salah seorang dari kalian, penciptaan dirinya disatukan di perut ibunya pada empat puluh hari pertama. Kemudian ia berubah menjadi segumpal darah dalam masa yang sama. Berikutnya ia beralih menjadi segumpal daging dalam masa yang sama. Kemudian malaikat diutus untuk menuliskan empat perkara, (yaitu) menulis rezekinya, ajalnya, amalannya dan nasibnya, menjadi sengsara atau berbahagia kemudian meniupkan ruh padanya. 2 (HR Bukhari (2/424) kitab Bad'ul Wahyi, Bab Dzikir Al Malaikah no. 3208; Muslim (4/2036) kitab Al Qadar (46), Bab Kaifiyati Al Adami Fi Bathni Ummihi, no. 2643. Dan ini teks Imam muslim).
Prof.Simpson meyimpulkan urut-urutan pembentukan embrio pada hadis di atas persis sama dengan pemahaman ilmu kedokteran modern. Bukan hanya itu, lama waktu setiap tahap sangat akurat dengan penemuan kedokteran modern dewasa ini.
Pada ssebuah konferensi Prof.Simpson mengatakan:
”Hadis (perkataan nabi Muhammad) telah menginformasikan kepada kita tahapan perkembangan embrio. Perkataan itu berasal dari seorang dan dituliskan pada suatu masa dimana ketika itu sama sekali belum (tidak) mengenal dasar-dasar ilmu pengethuan... Selanjutnya, saya kira tidak pertentangan antara (ilmu pengetahuan) genetika dan agama. Bahkan ternyata agama ditambah dengan wahyu dapat membimbing ilmu pengetahuan, dan bahwa pernyataan-pernyataan dalam Al-quran dan telah ada sejak berabad-abad yang lalu, sekarang telah terbukti kebenarannya, dengan kata lain Al-quran itu memang kebenaran yang berasal dari Tuhan”.
4) Dr. E. Marshall Johnson, ia adalah pensiunan gurubesar (professor emeritus) jurusan anatomi dan biologi pengembangan pada Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania – USA. Sewaktu masih bekerja di universitas itu, ia menjabat kepala jurusan Anatomi selama 22 tahun, selain itu ia juga pernah memegang jabatan Direktur “Daniel Baugh Institute” dan ketua (President) himpunan ahli Teratology. Ia telah membuat mempublikasikan lebih dari 200 karya ilmiah.
Pada tahun 1981, Dr. E. Marshall Johnson membawakan (presentasi) hasil penelitian ilmiahnya pada konferensi ilmu kesehatan yang diselenggarakan di Dammam – Arab. Padadokumen presentasinya itu Professor Johnson mengatatakan:
“Kesimpulan : Quran tidak hanya mendiskripsikan pengembangan eksternal (lahiriah) tetapi juga menitik beratkan pada tahap-tahap perkembangan internal, tahap-tahap perkembangan embrio, semuanya itu persis seperti yang baru ditemukan sains dewasa ini.
Sealanjutnya Professor Johnson juga mengatakan:
”Sebagai seorang saintis, saya hanya dapat mengakui sesuatu yang secara spesifik dapat dilihat. Saya mengerti biologi embrio dan perkembangannya. Saya dapat memahami kata-kata dalam Al-quaran yang diterjemahkan kepada saya. Seandainya saya hidup pada masa itu (masa kenabian Muhammad), maka saya tidak dapat mendiskripsikan apa-apa yang baru saja kita ketahui sekarang. Saya kira tidak ada saksi yang dapat membantah bahwa Muhammad telah menerima informasi dari suatu tempat. Saya sama sekali tidak melihat adanya pertentangan antara penemuan-penemuan saat ini dengan apa yang sudah ditulis Muhammad (Al-quran)”.
5). Dr. Gerald C. Goeringer, ia adalah ketua himpunan gurubesar ahli medis dan embriology Universitas Georgetown, Washington DC – USA. Pada konferensi kesehatan ke-8 di Riyadh arab saudi, professor Goeringer pada presentasinya mengatakan:
”Pada sebagian ayat Quran berisi diskripsi yang cukup menyeluruh (comprehensive) mengenai perkembangan manusia mulai dari saat berupa ’commingling, kemudian ’gametes’ hingga ’organogenesis’, padahal belum ada kejelasan dan rekaman yang lengkap mengenai perkembangan manusia seperti klasifikasi, terminologi dan diskripsi seperti yang sudah kita kenal sekarang. Diskripsi yang ada dalam literatur yang digunakan sekarang adalah hasil rekaman berabad-abad”.
6). Professor Tejatat Tejasen, ia adalah pimpinan jurusa anatomi universitas Chiang Mai, Chiang Mai – Thailand. Terakhir ia menjabat ketua jurusan fakultas kesehatan pada universitas yang sama. Pada konferensi kesehatan ke-8 di Riyadh Aran saudi, professor Tejasen mengatakan:
”Dalam 3 tahun terkhir ini, saya percaya akan kebenaran semua yang tertulis di Al-quran 14 abad lalu, dan dapat dibuktikan melalui pemahaman ilmu pengetahuan. Karena nabi Muhammad tidak bisa baca dan menulis, Muhammad pastilah seorang utusan (messenger) yang menyampaikan kebenaran pesan ini dimana pesan ini berasal dari pencipta. Pencipta ini pastilah Tuhan. Karena itu, sekarang adalah saatnya saya mengucapkan La ilaha illa Allah, tidak ada tuhan yang disembah kecuali Allah (God), Muhammad adalah utusan (nabi) Allah. Terakhir, saya ucapkan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan konferensi ini..., saya ingin menambahkan konferensi ini tidak hanya membahas pandangan sains dan agama saja, namun konferensi ini juga telah memberikan kesempatan yang baik untuk para saintis untuk transformasi pengetahuan dengan sangat baik. Sebagai penutup di tempat ini saya mengucapkan La ilaha illa Allah, Muhammadur rasoolu Allah, dan sejak saat ini saya adalah seorang muslim”.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Astronomi Mengatakan: Alam Semesta Diciptakan
Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini "bergerak menjauhi" kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah. Selama pengamatan oleh Hubble, cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang ini terus-menerus bergerak menjauhi kita. Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus "mengembang".
Agar lebih mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titik-titik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di ruang angkasa juga bergerak menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang.
Sebenarnya, fakta ini secara teoritis telah ditemukan lebih awal. Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad 20, berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fisika teori, telah menyimpulkan bahwa alam semesta tidak mungkin statis. Tetapi, ia mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statis yang diakui luas waktu itu. Di kemudian hari, Einstein menyadari tindakannya ini sebagai 'kesalahan terbesar dalam karirnya'.
Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak hingga'. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau: "Dia Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Big Bang, Fakta Menjijikkan Bagi Kaum Materialis
Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Karena alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan mempertahankan gagasan alam semesta tak hingga. Alasan penolakan ini terungkap dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis terkenal yang mengatakan: "Secara filosofis, gagasan tentang permulaan tiba-tiba dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi saya". Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang. Di pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state yang mirip dengan teori 'alam semesta tetap' di abad 19. Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3)
Segala bukti meyakinkan sebagaimana dipaparkan dalam bagian 1 artikel ini telah menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat dari ketiadaan.
Dennis Sciama, yang selama bertahun-tahun bersama Fred Hoyle mempertahankan teori steady-state, yang berlawanan dengan fakta penciptaan alam semesta, menjelaskan posisi akhir yang telah mereka capai setelah semua bukti bagi teori Big Bang terungkap. Sciama menyatakan bahwa ia mempertahankan teori steady-state bukan karena ia menanggapnya benar, melainkan karena ia berharap bahwa inilah yang benar. Sciama selanjutnya mengatakan bahwa ketika bukti mulai bertambah, ia harus mengakui bahwa permainan telah usai dan teori steady-state harus ditolak.1 Prof. George Abel dari universitas California juga menerima kemenangan akhir Big Bang dan menyatakan bahwa bukti yang kini ada menunjukkan bahwa alam semesta bermula milyaran tahun silam melalui peristiwa Big Bang. Ia mengakui bahwa ia tak memiliki pilihan kecuali menerima teori Big Bang.
Dengan kemenangan Big Bang, mitos 'materi kekal' yang menjadi dasar berpijak paham materialis terhempaskan ke dalam tumpukan sampah sejarah. Lalu keberadaan apakah sebelum Big Bang; dan kekuatan apa yang memunculkan alam semesta sehingga menjadi 'ada' dengan ledakan raksasa ini saat alam tersebut 'tidak ada'? Meminjam istilah Arthur Eddington, pertanyaan ini jelas mengarah pada fakta yang 'secara filosofis menjijikkan' bagi kaum materialis, yakni keberadaan sang Pencipta. Filosof ateis terkenal Antony Flew berkata tentang hal ini: "Sayangnya, pengakuan adalah baik bagi jiwa. Karenanya, saya akan memulai dengan pengakuan bahwa kaum Ateis Stratonisian terpaksa dipermalukan oleh kesepakatan kosmologi zaman ini. Sebab, tampaknya para ahli kosmologi tengah memberikan bukti ilmiah bahwa alam semesta memiliki permulaan." 2
Banyak ilmuwan yang tidak secara buta menempatkan dirinya sebagai ateis telah mengakui peran Pencipta yang Mahaperkasa dalam penciptaan alam semesta. Pencipta ini haruslah Dzat yang telah menciptakan materi dan waktu, namun tidak terikat oleh keduanya. Ahli astrofisika terkenal Hugh Ross mengatakan: "Jika permulaan waktu terjadi bersamaan dengan permulaan alam semesta, sebagaimana pernyataan teorema ruang, maka penyebab terbentuknya alam semesta pastilah sesuatu yang bekerja pada dimensi waktu yang sama sekali tak tergantung dan lebih dulu ada dari dimensi waktu alam semesta. Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan tidak pula berada di dalam alam semesta." 3
Begitulah, materi dan waktu diciptakan oleh sang Pencipta yang tidak terikat oleh keduanya. Pencipta ini adalah Allah, Dialah Penguasa langit dan bumi.
Sebenarnya, Big Bang telah menimbulkan masalah yang lebih besar bagi kaum materialis daripada pengakuan Filosof ateis, Antony Flew. Sebab, Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, tetapi ia juga diciptakan secara sangat terencana, sistematis dan teratur. Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta penyebarannya ke segenap penjuru ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dari materi dan energi ini, munculah suatu keseimbangan luar biasa yang melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan, dan benda angkasa lainnya. Hukum alam pun terbentuk yang kemudian disebut 'hukum fisika', yang seragam di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak berubah. Hukum fisika yang muncul bersamaan dengan Big Bang tak berubah sama sekali selama lebih dari 15 milyar tahun. Selain itu, hukum ini didasarkan atas perhitungan yang sangat teliti sehingga penyimpangan satu milimeter saja dari angka yang ada sekarang akan berakibat pada kehancuran seluruh bangunan dan tatanan alam semesta. Semua ini menunjukkan bahwa suatu tatanan sempurna muncul setelah Big Bang.
Namun, ledakan tidak mungkin memunculkan tatanan sempurna. Semua ledakan yang diketahui cenderung berbahaya, menghancurkan, dan merusak apa yang ada. Jika kita diberitahu tentang kemunculan tatanan sangat sempurna setelah suatu ledakan, kita dapat menyimpulkan bahwa ada campur tangan 'cerdas' di balik ledakan ini, dan segala serpihan yang berhamburan akibat ledakan ini telah digerakkan secara sangat terkendali. Sir Fred Hoyle, yang akhirnya harus menerima teori Big Bang setelah bertahun-tahun menentangnya, mengungkapkan hal ini dengan jelas: "Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari satu ledakan tunggal. Tapi, sebagaimana diketahui, ledakan hanya menghancurkan materi berkeping-keping, sementara Big Bang secara misterius telah menghasilkan dampak yang berlawanan - yakni materi yang saling bergabung dan membentuk galaksi-galaksi." 4
Tidak ada keraguan, jika suatu tatanan sempurna muncul melalui sebuah ledakan, maka harus diakui bahwa terdapat campur tangan Pencipta yang berperan di setiap saat dalam ledakan ini.
Hal lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk di alam menyusul peristiwa Big Bang ini adalah penciptaan 'alam semesta yang dapat dihuni'. Persyaratan bagi pembentukan suatu planet layak huni sungguh sangat banyak dan kompleks, sehingga mustahil untuk beranggapan bahwa pembentukan ini bersifat kebetulan. Setelah melakukan perhitungan tentang kecepatan mengembangnya alam semesta, Paul Davis, profesor fisika teori terkemuka, berkata bahwa kecepatan ini memiliki ketelitian yang sungguh tak terbayangkan. Davies berkata: "Perhitungan jeli menempatkan kecepatan pengembangan ini sangat dekat pada angka kritis yang dengannya alam semesta akan terlepas dari gravitasinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat dan alam ini akan runtuh, sedikit lebih cepat dan keseluruhan materi alam semesta sudah berhamburan sejak dulu. Jelasnya, big bang bukanlah sekedar ledakan zaman dulu, tapi ledakan yang terencana dengan sangat cermat." 5
Fisikawan terkenal, Prof. Stephen Hawking mengatakan dalam bukunya A Brief History of Time, bahwa alam semesta dibangun berdasarkan perhitungan dan keseimbangan yang lebih akurat dari yang dapat kita bayangkan. Dengan merujuk pada kecepatan mengembangnya alam semesta, Hawking berkata: "Jika kecepatan pengembangan ini dalam satu detik setelah Big Bang berkurang meski hanya sebesar angka satu per-seratus ribu juta juta, alam semesta ini akan telah runtuh sebelum pernah mencapai ukurannya yang sekarang." 6
Paul Davies juga menjelaskan akibat tak terhindarkan dari keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akuratnya ini: "Adalah sulit menghindarkan kesan bahwa tatanan alam semesta sekarang, yang terlihat begitu sensitif terhadap perubahan angka sekecil apapun, telah direncanakan dengan sangat teliti. Kemunculan serentak angka-angka yang tampak ajaib ini, yang digunakan alam sebagai konstanta-konstanta dasarnya, pastilah menjadi bukti paling meyakinkan bagi keberadaan desain alam semesta." 7
Berkenaan dengan kenyataan yang sama ini, profesor astronomi Amerika, George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic Universe: "Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada, pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekuatan supernatural pasti terlibat." 8
Singkatnya, saat meneliti sistem mengagumkan di alam semesta, akan kita pahami bahwa keberadaan dan cara kerjanya bersandar pada keseimbangan yang sangat sensitif dan tatanan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan oleh peristiwa kebetulan. Sebagaimana dimaklumi, tidaklah mungkin keseimbangan dan tatanan luar biasa ini terbentuk dengan sendirinya dan secara kebetulan melalui suatu ledakan besar. Pembentukan tatanan semacam ini menyusul ledakan seperti Big Bang adalah satu bukti nyata adanya penciptaan supernatural.
Rancangan dan tatanan tanpa tara di alam semesta ini tentulah membuktikan keberadaan Pencipta, beserta Ilmu, Keagungan dan Hikmah-Nya yang tak terbatas, Yang telah menciptakan materi dari ketiadaan dan Yang berkuasa mengaturnya tanpa henti. Sang Pencipta ini adalah Allah, Tuhan seluruh sekalian alam.
1. Stephen Hawking, Evreni Kucaklayan Karinca, Alkim Publishing, 1993, hlm. 62-63 2. Henry Margenau and Roy Abraham Varghese, eds., Cosmos, Bios, Theos, La Salle, IL: Open Court Publishing, 1992, hlm. 241 3. Hugh Ross, Ph.D., The Creator and the Cosmos, Navpress, 1995, hlm. 76 4. W.R. Bird, The Origin of Species Revisited, Nashville: Thomas Nelson, 1991; aslinya diterbitkan oleh Philosophical Library pada 1987, hlm. 462 5. Paul Davies, Superforce: The Search for a Grand Unified Theory of Nature, 1984, hlm. 184 6. Stephen Hawking, A Brief History Of Time, Bantam Press, London: 1988, hlm. 121-125 7. Paul Davies. God and the New Physics. New York: Simon & Schuster, 1983, hlm. 189 8. George Greenstein, The Symbiotic Universe, hlm. 27
Systim tata surya (matahari & 9 planet) dan perbandingan ukuran planet.
Bintang terdekat dari matahari kita: Alpa centauri (A&B) dan Proxima Cenaturi. Bintang Alpha Centaury meski lebih jauh namun terlihat lebih terang karena ukurannya jauh lebih besar dari Proxima Centauri.
Tatasurya di sekitar tatasurya kita
Galaksi-galaksi terdekat ke galaksi kita (Milky way)
Local group
Galaksi kita : Milky Way
Skematika galaksi Milky Way. Matahari kita bagian pinggir galaksi Milky Way dan berjarak 28 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi milky way.
Video : Galaksi Milky Way dan posisi matahari kita (rekaman teleskop hubble).
Sebesar apa alam semesta kita? telah menjadi pertanyaan manusia. Untuk membayangkan seluas apa alam semesta kita. Mari kita lakukan tour perjalanan imajiner ke galaksi milkyway. (Bila anda cukup paham bahasa inggris, silahkan langsung menuju ke video di bawah). Andaikan kita mengendarai kendaraan yang dapat melesat dengan kecepatan cahaya yaitu 299792.458 km/detk atau 186 ribu mil/detik. Andaikan kita bertolak dari matahari kita pada tanggal 1 Januari tengah malam (jam.00)Kita melesat dan tiba di orbit planet mercurius, venus dan sampai di orbit planet bumi yang berjarak 93 ribu mil dari matahari dalam waktu 8 menit dan 19 detik. Kita lanjutkan perjalanan melewati planet mars kemudian planet (gas raksasa) jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan akhirnya sampai di pluto dalam waktu 5 jam dan 31 menit (masih tanggal 1 januari, jam 5 lewat 31 menit pagi), saat ini kita sudah menempuh perjalanan sejauh 3,5 milyar miles, ini batas terluar tata surya kita. Selanjutnya dari sini, kita akan melanjutkan perjalanan langsung ke galaksi kita (Milky way), 9 planet yang barusan dilewati berada di belakang kita. Kita sekarang melewati ruang kosong tanpa planet, di depan kita mulai terlihat cahaya bintang-bintang namun belum nampak pergerakan bintang-bintang tersebut. Pesawat kita terus melaju dengan kecepatan cahaya, satu tahun sudah kita lewati ruang masih kosong tanpa planet ataupun bintang, tahun kedua juga demikian, tahun ke 4 dan akhirnya pada tahun ke 5, tanggal 19April kita tiba di bintang terdekat dengan tatasurya kita, bintang ini namanya bintang alpha centaury A, dan sampai di sini kita telah menempuh jarak sejauh 25 trilyun miles. Perjalanan ”menakutkan” baru dimulai, ketika kita melewati 10 tahun cahaya (note: 1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama 1 tahun) nampak bintang-bintang dalam galaksi kita bergerak saling mendekat. Pada 100 tahun cahaya kita dapati material gas dan nebula di sekitar kita, ini adalah bagian ”arm” dari galaksi milky way kita. Pesawat kita terus melesat, pada jarak1000 tahun cahaya dari bintang alpha centaury, kita sudah bisa melihat dengan cukup baik ”piringan” inti galaksi milkyway . Pesawat terus melaju, memasuki tahun ke 100 ribu tahun cahaya kita baru bisa melihat spiral galaksi milkyway dan di sini kita melihat sekumpulan bintang-bintang membentuk galaksi kecil, ”tadi”nya dari kejauhan galaksi kecil ini hanya nampak sebagai satu bintang saja.Pesawat kita terus melaju, pada tahun cahaya yang ke 100000000...0000 (23 angka nol) makin terlihat banyak sekali bintang pada setiap galaksi. Setelah kita menempuh 5 juta tahun cahaya (dari alpha centaury) kita melihat ada 30 galaksi (disebut local group), ke 30 galaksi local grup ini adalah bagian dari galaksi milkyway namun tidak menyatu dengan galaksi milkyway. Pada tahun cahaya ke 50 juta kita temukan sekumpulan (cluster) galaksi berukuran relatif besar yang di dalamnya terdapat lebih dari 2000 galaksi. Pesawat kita terus melaju menembus kedalaman kosmos, 1 milyart tahun cahaya, 2 milyar tahun cahaya, 3 milyar tahun cahaya, 4 milyar tahun cahaya dan akhirnya setelah 10 milyar tahun cahaya pesawat kita perlambat dan berhenti sementara untuk mengamati alam semesta. Apa yang kita lihat?, milyaran galaksi, satu titik memiliki 10 – 20 galaksi, spektakuler!, penciptanya sungguh luar biasa. Perjalanan untuk sementara berhenti disini, terpesona akan kebesaran sang pencipta.
III.10 Photo Terbaik Hubble pilihan para astronaut tahun 2006.
In late 2006, astronauts voted on what they felt were the top 10 photographs taken by the Hubble Space Telescope during its 16-year journey to date. These photographs are shown in narrated form, followed by humbling reminders of just how immense our universe is.
Orasi ilmiah Stephen Hawking di Universitas Berkeley Inggris pada 13 Maret 2007
Origin of the Universe - Stephen Hawking (1 of 5)
Terjamahan bebas video Hawking (1) Orang-orang (suku) Boshongo di Afrika Tengah punya kepercayaan alam semesta pada mulanya hanya ada kegelapan, air dan raksasa “Bumba”. Suatu hari Bumba sakit perut dan memuntahkan matahari. Karena panas matahari sebagian air menguap dan munculahdaratan. Masih dalam kondisi sakit perut, Bumba kemudaian memuntahkan lagi bulan, bintng-bintang dan sekumpulan hewan; macan tutul (leopard), buaya (crocodile), kura-kura (turtle) dan terakhir manusia
Mitos penciptaan, seperti juga banyak cerita lain sejenis, mencoba untuk menjawab apa yang semua kita pertanyakan; mengapa kita ada dan dari mana kita datang. Jawaban yang ada selama ini sifatnya komparatif. Contohnya, seorang pemuka gereja (bishop) User mengatakan, berdasarkan kitab kejadian (genesis), mengatakan awal mula penciptaan terjadi pada jam 9 pagi tanggal 27 oktober pada 4004 sebelum masehi.Lingkungan fisis seperti gunung-gunung dan sungai-sungai hampir tidak terjadiperubahan sepanjang masa. Semua itu tercipta secara bersamaan denga penciptaan manusia.
Tidak semua orang suka dengan idea lam semesta bermula dari suatu awal. Aristoteles misalnya, seorang filosof Yunani, percaya alam semesta tidak berawal; alam semesta sudah ada seperti sekarang ini dan untuk selamanya. Menurut Aristoteles keabadian lebih sempurna dari suatu penciptaan. Aristoteles memberi alasan bahwa banjir dan bencana/malapetaka terjadi berulang-ulang sepanjang peradaban. Motivasi mempercayai keabadian alam semesta adalah mengabaikan penciptaan.
Sebaliknya, siapa saja yang mempercayai konsep alam semesta memiliki awal akan berargumen Tuhanlah penciptanya. Jika alam semesta memiliki awal, maka pertanyaan selanjutnya adalah apa yang terjadi sebelum permulaan?, apa yang dikerjakan Tuhan sebelum menciptakan alam semesta?. Apakah Tuhan sedang menyiapkan neraka untuk orang-orang yang banyak bertanya?.
Masalah apakah alam semesta bermula atau tidak, menjadi perhatian utama filosof jerman Imanuel Kant. Kant berpikir dalam logika berlawanan, ia mengajukan tesis; jika alam semesta mempunyai awal, mengapa kejadian itu menunggu sampai waktu takterbatas sebelum dimulai?. Antitesis Kant: bila alam semesta telah ada untuk selamanya, mengapa diperlukan waktu yang sangat lama hingga mencapai kondisi sekarang ini?.
Baik tesis maupun antitesis tergantung pada asumsi Kant; manusia berada dalam waktu absolut. Dalam dimensi waktu absolut, waktu terpisah dari ruang (garis waktu adalah dari masa lampu tak hinggake masa depan tak berhingga). Tesis Kant ini masih menjadi anutan dalam pikiran banyak saintis.
Akan tetapi pada tahun 1915, Eisntein memperkenalkan teori revolusionernya "General Theory of Relativity"-GTR (bhs.indonesia Teori Relativitas Umum). Dalam GTR, waktu terkombinasi bersama ruang membentuk ruang-waktu’ yang melengkung disebabkan oleh materi dan enersi di alam semesta. Dalam teori Eistein ini, ruang dak waktu tidak memanjang absolute.
Teori Relativitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan antara materi dan geometri ruang-waktu (spacetime). John Wheller menyederhanakan Teori Relativitas Umum Einstein ini dalam satu kalimat: Materi membuat ruang-waktu melengkung (curved), dan ruang-waktu membuat materi bergerak (motion). Kombinasi geometri-materi inilah yang kita rasakan sebagai gravitasi. Teori Relativitas Umum menjelaskan interaksi pada skala makro atau tingkat kasat mata, misalnya peredaran planet, bintang, dan galaksi.
Origin of the Universe - Stephen Hawking (2 of 5)
Terjemahan bebas video Hawking (2). Filosofi Positif : Suatu teori adalah suatu model matematika untuk mendiskripsikan pengamatan-pengamatan. Suatu model menjadi model yang bagus bila pertama model tersebut dapat menjelaskan semua pengamatan secara mudah dan menawan. Kedua, jika model tersebut memiliki ramalan (prediction) yang tertentu (pasti) dan memungkinkan untuk dilakukan penjujian melalui penilikan/pengamatan. Dalam pandangan paham positif, satu model alam semesta harus dapat di bandingkan dengan model alam semesta kita. Misal kita punya model yang satu baru dibuat setahun yang lalu, sedangkan model yang lain (alam semesta kita) sudah berlangsung jauh lebih lama. Bila model alam semesta yang kita buat dapat menjelaskan semua kejadian yang akan datang dalam alam semesta dan dapat dibuktikan melalui pengamatan., maka model yang kita buat dianggap adalah kembaran dari alam semesta yang ada. Sebaliknya bila model alam semesta yang kita buat tidak dapat menjelasken semua kejadian yang akan datang di alam semesta maka model kita tersebut gagal. Dalam pandangan filosofi positif tidak penting kapan dahulunya alam semesta ini ada; apakah dulunya ada permulaan atau sudah seperti sekarang ini, keduanya dianggap sama saja, dan ini menjadi kelemahan pengikut paham positif.
Tetapi kemudian Hubble membuat suatu kejutan. Hubble menemukan hampir semua galaksi-galaksi bergerak menjauh dari kita. Bahkan lebih dari itu, galaksi-galaksi bergerak saling menjauh. Semula semua orang berpikir alam semesta adalah tetap, tidak berubah terhadap waktu. Hubble telah memperlihatkan ternyata alam semesta mengembang (expanding). Jarak antar galaksi-galaksi berubah terhadap waktu. Alam semesta memuai/mengembang adalah salah satu penemuan intelektual terbesar abad 20, penemuan terbesar sepanjang masa. Penemuan ini telah mengubah perdebatan ke arah kapan alam semesta bermula. Saat ini galaksi-galaksi sedang bergerak saling menjauh, mereka dahulunya pasti berdekatan. Bila diperhitungkan kecepatan gerak galaksi-galaksi, mereka semuanya pernah berada dalam satu kesatuan pada sekitar 15 milyar tahun lalu, inilah waktu (15 milrar tahun laly) awal dimulainya alam semesta.
Banyak saintis (sampai saat ini) tidak gembira dengan kenyataan ”alam semesta memiliki awal”, karena sepertinya ilmu fisika menjadi tidak berguna. Satu kekuatan luar telah perperan dalam memulai alam semesta kita, sebagian orang menyebut kekuatan luar ini adalah Tuhan. Saintis-saintis yang “kecewa” tersebut (mereka adalah para ateis/materialim-penulis) dengan terpaksa harus menerima kenyataan bahwa alam semesta mengembang, namun mereka menolak alam semesta memiliki permulaan. Mereka berusaha membuat teori tingkat lanjutan, salah satu teori mereka dikenal dengan “steady state theory” diperkenalkan oleh Bondy, Gold dan Hoyle pada tahun 1948. Dalam “steady state theory”, bersamaan dengan gerakan antar galksi terbentuklah galaksi baru dari materi galaksi sebelumnya, demikian seterusnya galaksi-galaksi baru bermunculan mengisi ruang alam semesta. Alam semesta kekal selamanya dan dapat dilihat setiap saat. Paham ini, sering disebut dengan Materialisme yang meyakini model “alam semesta tak hingga” sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Menurut mereka alam semesta adalah sesuatu yang diam, luas tak terbatas, tak berkembang, kekal abadi, tidak berawal dan tidak berakhir. Jelas bahwa pandangan ini menolak keberadaan Sang Pencipta
Seperti halnya dalam pengujian paham positif, maka prediksi-prediksi tertentu “steady state theory” harus juga diujidan dibuktikan melalui pengamatan-pengamatan.Tahun 1960, sekelompok ahli radio astronomi Cambridge, di bawah pimpinan Martin Ryle melakukan pengamatan/penguran sumber gelombang lemah di angkasa luar. “Steady state theory” memprediksi bentuk grafik pengukuran sumber-sumber gelombang lemah akan berbanding terbalik dengan kekuatannya (artinya akan semakin banyak ditemukan signal-signal radio berkekuatan tinggi karena ada pembentukan galaksi-galaksi baru). Tetapi dari hasil pengamatan memperlihatkan lebih banyak sumber gelombang radio lemah dari yang diprediksi. Kontradiksi ini dan beberapa alasan lain membuat “steady state theory” gagal total alias ambruk. Ada lagi teori lain yang berusaha menyangkal alam semesta memiliki permulaan, yaitu apa yang disebut dengan “tahapan pengerutan” dan diikuti dengan pengembangan (expanding). Dua orang Rusia, Lifshitsz dan kalatnikov mengklaim telah membuktikan adanya pengerutan dan ekspansi berulang. Namun belakangan klaim mereka ini sebenarnya adalah untuk menunjang paham Marxist Leninist. Artikel mereka pertamakali dipublikasikan ketika saya (Hawking) masih berumur 21 tahun, ketika itu saya masih seorang siswa riset dan sedang mencari bahan untuk menyelesaikan tesis doctoral (Phd) saya. Saya tidak percaya bahwa mereka (2 orang rusia) yang bergelar professor telah dengan gampangnya mengabaikan/mencatut nama Roger Penrose untuk mengembangkan teknik matematika baru sedemikian rupa sehingga untuk memenuhi tujuan mereka. Kami (saya dan Roger Penrose) sudah telah memperlihatkan bahwa alam semesta bukan suatu perulangan (Teori Hawking-Penrose: Berdasarkan teori relativitas umum Einstein, alam semesta telah dimulai dengan bigbang). Bila teori relativitas umum Einstein itu benar maka alam semesta dulunya adalah dalam keadaan tunggal (singularity), suatu titik dengan kerapatan sangat besar (tak terbatas), ruang waktu “melengkung”, itulah keadaan dimana alam semesta bermula. Bukti-bukti pengamatan untuk mengkonfirmasi bahwa alam semesta dulunya adalah satu “titik” dengan kerapatan sangat besar, tiba pada bulan Oktober 1965, beberapa bulan setelah singularity saya dipublikasikan. Bukti itu adalah ditemukannya gelombang mikro (microwave) latar belakang lemah di seluruh ruang angkasa. Gelombang mikro tersebut mirip dengan gelombang yang dihasilkan oven microwave anda di rumah tetapi tenaganya sangat kecil. Gelombang-gelombang mikro di angkasa luar dapat memanggang pizza anda pada minus 271,3 derajat centigrade.
Origin of the Universe - Stephen Hawking (3 of 5)
Terjemahan bebas video Hawking (3). Anda dapat mengamati sendiri secara nyata apa yang terjadi pada alat pemanas (microwave) anda. Hidupkan TV anda dan pilih saluran tanpa siaran. Perhatikan layar (screen) TV anda, beberapa menit kemudian anda akan melihat salju (snow) menempel di layar TV anda, itu terjadi disebabkan oleh latar belakang microwaves anda. Hanya ada alasan (kemungkinan) hal ini bisa terjadi, yaitu adanya radiasi sisa yang berasal dari microwaves anda yang bertemperatur cukup tinggi. Demikian pula halnya dengan pengembangan alam semesta, radiasi yang dihasilkannya terus mendingin, bekasnya sudah kita buktikan keberadaannya saat ini. Walaupun teori singularitas yang telah diperkenalkan oleh Penrose dan saya sendiri memprediksi alam semesta mempunyai awal, teori itu tidak dapat menjelaskan bagaimana awalnya alam semesta dimulai. Persamaan relativitas umum Einsteinlah diharapkan dapat menjelaskannya. Teori Einstein itu sendiri tidak memprediksi bagaimana keadaan alam semesta ketika akan dimulai, tetapi hanya menjelaskan saat dimulai dan mengembang. Ada 2 pandangan yang berhubungan dengan permulaan alam semesta, pendapat pertama adalah yang dikemukakan oleh Penrose dan saya sendiri. Pendapat kedua adalah menghadirkan Tuhan sebagai penciptanya dengan suatu alasan yang tidak kita ketahui. Mari sejenak kita simak pandangan (pemimpin agama) Paus John Paul. Pada suatu konferensi kosmologi yang diselenggarakan di Vatican, Paus mengatakan kepada para delegasi bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan, hasil kerja Tuhan dan dia setuju para saintis mempelajari alam semesta setelah diciptakan. Saya senang Paus tidak benar-benar menyimak materi presentasi yang saya sampaikan di konferensi itu. Kalau saja dia tahu bahwa materi presentasi saya tidak sekedar membahas alam semesta setelah diciptakan tetapi lebih dari itu membahas keadaan sebelum diciptakan alam semesta, artinya mencoba membaca pikiran Tuhan. Kalau saja Paus tahu, mungkin saya sudah senasib dengan Galileo (note: Galileo dihukum mati oleh gereja karena Galileo mengatakan bumi mengelilingi matahari, berlawanan dengan pemahaman gereja waktu itu baha matahari mengelilingi bumi, bumi sebagai pusat – penulis). Interpretasi lainnya seperti yang sudah kami simpulkan adalah teori relativitas umum Eisntein tidak dapat diterapkan pada sutau materi yang sangat kecil (microscopis) namum memiliki gaya grafitasi sangat besar. Untuk dapat memahami kondis awal alam semesta teori Eistein harus dikombinasikan dengan teori kuantum agar dapat menghitung struktur materi dalam skala Planck. Dalam skala Planck, materi yang berukuran sangat kecil 0,000000…. 01 cm (ada 32 nol dibelakang koma) struktur fisisnya dapat dihitung. Cara terbaik untuk memahami konsep ini adalah dengan cara pandang Feynman. Richard Feynman adalh seorang ahli fisika cerdas dari Institut Teknologi california. Feyman berpendapat suatu sistim yang berubah/berpindah dari keadaan A menjadi keadaan B maka sistim itu pasti mempunyai jejak sejarah. Feyman mengusulkan untuk menganalisa semua kemungkinan jejak sejarah jalur perubahan dari sistim A menuju sistim B. Secara matematika semua kemungkinan jalur (path) perubahan itu adalah penjumlahan amplitude dari semua kemungkinan jalur perubahan. Kemungkinan suatu keadaan alam semesta sekarang ini adalah hasil penjumlahan amplitudo sejarah dari masa lalu, apakah akhirnya akan tetap statis seperti sekarang ini (tidak berkhir)?. Bagaimana sejarah itu dimulai?. Apakah diperlukan satu pencipta memerintahkan alam semesta dimulai?. Atau apakah sains dapat menjelaskan keadaan mula-mula alam semseta dengan perhitugan hokum-hukum alam?. Kenyataaanya, pertanyaan ini mengharuskan kita melihat jauh ke belakang, pada masa 15 milyar tahun yang lalu. Masalah apa yang terjadi pada saaat akan dimulai alam semesta ini, sama masalahnya dengan pertanyaan apa yang akan terjadi pada akhirnya dunia ini.