Selasa, 06 Mei 2008

3. Masa depan alam semesta : Perspektif sains.

Alam semesta ditinjau dari perspektif sains dan Al-quran cukup menarik untuk ditelaah. Tulisan ini terdiri dari 5 rangkaian tulisan yang saling berhubungan dan sinambung, yaitu :
(1) pengantar.
(2) sejarah alam semesta menurut perspektif sains,
(3) masa depan alam semesta menurut perspektif sains
(bagian ini sedang anda buka sekaran)
(4) sejarah alam semesta dalam perspektif Al-quran dan
(5) masa depan alam semesta menurut perspektif Al-quran.

Bermula dari bigbang, alam semesta berkembang dan terus mengembang, segala sesuatu dalam alam semesta merambat memuai, dan gaya tarik (grafitasi) berusaha menariknya kembali. Nasib kita tergantung pada gaya mana yang menang. Tapi akankah itu berlangsung terus?, jika tidak, bagaimana akhirnya?. Untuk menjawab dua pertanyaan terakhir ini para saintis melakukan pemodelan-pemodelan alam semesta. Sejauh ini dikenal ada 4 model alam semesta, tiga diantaranya ditawarkan oleh Friedman.

Tiga model alam semesta Fredman.

Pada awal tahun 1920, ahli matematika dan fisika Rusia Alexander Friedman menjadi orang pertama yang merangkum ide bahwa persamaan gerak Einstein dalam teori relativitas umum dapat diterapkan pada alam semesta. Eistein (dan umumnya saintis) percaya bahwa alam semesta statis, dan Fredman memodifikasi persamaan Eistein dengan memasukan “konstanta kosmologi”. Fredman mengajukan 3 model alam semesta kita, ketga model Fredman digambarkan secara grafis seperti pada gambar di bawah ini.


Model-1 (Alam semesta tertutup)
.

Dimulai dengan big bang, berekspansi hingga milyaran tahun – yaitu kondisi sekarang ini. Setelah periode waktu yang cukup lama, gaya tarik gravitasi akan meningkat dan menarik ekspansi alam semesta hingga berhenti berekspansi. Alam semesta kemudian memulai “jatuh” ke dalam “dirinya” sendiri (singularity atau big crunch), kebalikan dari proses ekspansi.

Model-2 (Alam semesta terbuka).

Tidak tersedia cukup materi untuk menahan alam semesta terus berekspansi. Galaksi-galaksi akan terus menjauh satu sama lain meski ada perlambatan. Pada akhirnya semua bintang-bintang akan terus bergerak keluar hingga alam semesta menjadi dingin dan gelap.

Model-3 (Alam semesta flat).

Alam semesta adalah kondisi antara model alam semesta terbuka dan alam semesta tertutup.Dalam kasus ini, alam semesta berekspansi selamanya, tapi kecepatan galaksi akhirnya menjadi nol.

Dalam bentuk grafis 2 dimensi, 3 model Frieman dapat digambarkan seperti pada gambar berikut.




Alam semesta berulang-ulang (Oscilaating Universe).

Beberapa saintist berspekulasi bahwa kondisi singularity (bib crunch) pada model alam semesta tertutup bukan berarti akhir segalanya. Kemungkinan akan diikuti oleh big bang lagi dan alam semesta berkembang dan berproses seperti semula hingga mencapai singularity lagi, dan selanjutnya kejadian serupa terjadi berulang-ulang.



Model alam semesta ini populer dikalangan saintis yang ateis, mereka yang justru melihat benar-benar tidak ada Tuhan, lain lagi. Mereka justru yakin, alam semesta ini adalah sebuah osilasi harmoni. Lahir dan mati adalah bagian dari osilasi itu. Wajar. Keteraturan alam semesta, susunan quark dalam proton, susunan proton dalam atom, susunan atom dalam molekul kristal, semuanya penuh keteraturan. Juga peredaran tata surya dan pengembangan Alam Semesta yang juga penuh keteraturan. Semuanya adalah semua bagian dari osilasi harmoni tersebut. Alam Semesta ada dan sudah teratur, tidak perlu lagi ada yang mengatur. Alam Semesta sudah tahu apa yang harus dilakukan, tidak perlu lagi ada yang mendiktekan. Bahkan mereka mengatakan alam semesta kita dalah alam semesta generasi ke tujuh (baca bubble theory dihttp://en.wikipedia.org/wiki/Multiverse).

Tidak ada komentar: